Selasa, 24 Maret 2015

Praktikum PTI2 Perancangan tata letak fasilitas


Pengertian Tata Letak Fasilitas atau Pabrik 

Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik. Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik seringkali hal ini akan kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaaan tata letak pabrik yang baru sama sekali.

Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil.
Tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya seperti biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya. Selain itu biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perbaikan, keamanan, biaya penyimpanan produk setengah jadi dan pengaturan tata letak pabrik yang optimal akan dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses supervisi serta menghadapi rencana perluasan pabrik kelak dikemudian hari.
Pentingnya Tata Letak Dan Pemindahan Bahan
        Keuntungan-keuntungan yang didapat berupa kenaikan jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan bahan, penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan, kemudian pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi. Selain itu, proses manufakturing yang lebih singkat, mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator, memperbaiki moral dan kepuasan kerja, mempermudah aktivitas supervisi, mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran, dan mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi. 
Tujuan Perancangan Fasilitas
Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktifitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Selain itu, material handling sangat berpengaruh sebagai 50% penyebab kecelakaan yang terjadi dalam industri dan merupakan 40% dari 80% seluruh biaya operasional. Dalam pelaksanaanya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Secara garis besar, tujuan utama dari perancangan tata letak adalah mengatur area kerja beserta seluruh fasilitas produksi di dalamnya untuk membentuk proses produksi yang paling ekonomis, aman, nyaman, efektif, dan efisien. Selain itu, perancangan tata letak juga bertujuan untuk mengembangkan material handling yang baik, penggunaan lahan yang efisien, mempermudah perawatan, dan meningkatkan kemudahan dan kenyamanan lingkungan kerja.
Terdapat beberapa keuntungan tata letak fasilitas yang baik, yaitu:
1.  Menaikkan output produksi
    Pada umumnya, tat letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil.
2.  Mengurangi delay
   Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu atau delay yang berlebihan yang dapat disebabkan oleh adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan memotong (cross-movement), dan kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses perpindahan terhambat.
3.  Mengurangi jarak perpindahan barang
    Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi. Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan barang yang terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama dalam proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.
4.  Penghematan pemanfaatan area
     Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang berlebihan.
5.  Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya.
6.  Proses manufaktur yang lebih singkat
   Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangi bottle neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat.
7.  Mengurangi resiko kecelakaan kerja
   Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya.
8.  Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
    Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga.
9.  Mempermudah aktivitas supervisor
     Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk mengamati jalannya proses produksi.

Dalam PTLP ini pada dasarnya akan merupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.      Pemilihan Lokasi
2.      Opeation Process Chart (OPC)
3.      Routing Sheet
4.      Multi Product Process Chart (MPPC)
5.      Menentukan Gudang
6.      Ongkos Material Handling (OMH)
7.      From To Chart (FTC)
8.      Outflow, Inflow
9.      Tabel Skala Prioritas (TSP)
10.  Activity Relationship Diagram (ARD)
11.  Activity Relationship Chart (ARC)
12.  Area Alocation Diagram (AAD)

Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi
Menurut Wignjosoebroto (2009), pemilihan dan penempatan alternatif tata letak merupakan langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena tata letak yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas produksi yang berlangsung. Penetapan mengenai macam spesifikasi, jumlah dan luas area dari fasilitas produksi yang diperlukan merupakan langkah awal sebelum perencanaan pengaturan tata letak fasilitas.
Salah satu alasan orang cenderung untuk memusatkan perhatian terlebih dahulu pada tata letak baru kemudian sistem pemindahan bahannya terletak pada penekanan terhadap proses manufacturing yang berlangsung. Ada empat macam atau tipe tata letak yang secara klasik umum diaplikasikan dalam desain tata letak, yaitu :
1.  Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi
Menurut Wignjosoebroto (2009), jika suatu produk secara khusus memproduksi suatu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan waktu produksi yang lama, maka semua fasilitas produksi dari pabrik tersebut diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berlangsung seefisien mungkin. Dengan tata letak berdasarkan aliran produksi seperti terdapat pada gambar 1, maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin sesudah mesin atau prosesnya selalu berurutan sesuai dengan aliran proses, tidak peduli macam mesin yang dipergunakan.
 
   2. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses
Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak berdasarkan macam proses sering dikenal dengan proses atau tata letak berdasarkan fungsi adalah metode pengaturan dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe atau jenis sama ke dalam satu departemen. Dalam tata letak menurut macam proses, seperti terdapat pada gambar 4, jelas sekali bahwa semua mesin dan peralatan yang mempunyai cirri operasi yang sama akan dikelompokkan bersama sesuai dengan proses atau fungsi kerjanya.

 
Sumber:
openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1.../PTLP/PTLP.doc 
http://maman6366.files.wordpress.com/2009/05/modul-3-lokasi-dan-tata-letak-fasilitas.pptx
http://www.google.co.id/kangbison.files.wordpress.com/2009/05/perancangan-tata-letaktemu5.ppt 
Sritomo. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan

2.1       Perancangan tata letak pabrik
Perancangan  tata  letak  pabrik  ini  merupakan  satu  elemen  penting dalam menjalankan suatu proses produksi karena tanpa tata letak pabrik yang baik  maka  proses  produksi  akan  kacau.  Maka  itu  dalam  merancang  suatu pabrik tata letak fasilitas tidak dapat dikesampingkan dan hams diperhatikan.
2.1.1   Pengertian tata letak pabrik
   (James   M.  Apple)  mendefinisikan   perancangan   tata  letak  pabrik sebagai perencanaan  dan integrasi aliran komponen-komponen  suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi.
Dalam perkembangannya, perancangan tata letak pabrik adalah pengaturan dari fasilitas (gedung, tenaga keija, bahan baku, dan mesin-mesin) yang digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi tujuan yang sudah ditetapkan. Jadi, perancangan tata letak pabrik dapat juga diartikan pengaturan dari fasilitas-fasilitas yang ada sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuannya dengan tidak mengesampingkan kendala yang ada.
 
Dengan tata letak pabrik yang baik, sebuah  pabrik dapat menghasilkan hasil produksi yang maksimal  dengan kondisi aktivitas  produksi  yang optimal. Perancangan  tata  letak  dibutuhkan  apabila   pabrik   mengalokasikan  mesin­ mesin  baru, juga  perlu  bagi sebuah  pabrik  untuk  meninjau lagi tata letaknya karena  dirasakan ada  penurunan produktivitas ataupun  untuk  memperbaiki kinerja pabrik.
Perancangan tata letak tidak hanya diperlukan saat membangun perusahaan baru, tetapi juga saat mengembangkan perusahaan, melakukan konsolidasi atau mengubah  struktur perusahaan. Perusahaan yang telah mapan membutuhkan perubahan tata  letak  fasilitasnya setiap  dua  atau  tiga  tahun sekali. (Nicol dan Hollier)
Teknik  Tata letak pabrik terfokus pada pengaturan unsur-unsur fisik di sebuah  fasilitas  pabrik  yang bertujuan  meningkatkan efisiensi  dan efektivitas. Permasalahan tata letak pabrik sangat menarik  perhatian banyak  pihak karena terkait   dengan   dampak   strategis   bagi  perusahaan.  Permasalahan tata  letak pabrik  merupakan persoalan  yang kompleks,  sehingga  penyelesaiannya harus melalui  pendekatan sistem.  Dampaknya, tata letak  pabrik  menjadi  salah satu pelajaran  khas teknik  industri.(  Rika Arnpuh  Hadiguna,ST,MT, Heri Setiawan,ST,MT)
 
2.1.2     Tujuan perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik.
Perencanan dan pengaturan tata letak pabrik  memiliki  tujuan  untuk  mengatur area keija  dan fasilitas  produksi  yang paling  ekonomis dan efektif untuk meningkatkan produktivitas. Perencanaan tata  letak  pabrik  yang  baik  akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan sebagai  berikut:
    Menaikkan output produksi.
Tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau bahkan lebih kecil.
    Mengurangi waktu tunggu.
Mengatur keseimbangan antara  waktu  operasi  produksi   dan  bebena dari  masing-masing  departemen   atau  mesin   dengan   baik  sehingga dapat mengurangi waktu tunggu.
    Mengurangi proses material handling.
Proses  desain  layout yang  baik  harus  direncanakan sehingga  sedapat mungkin   mengurangi material handling yang  bersifat  mekanis  dan lagi seluruh gerakan harus diupayakan  menuju daerah shipping.
     Penghematan penggunaan  area untuk produksi, gudang dan service.
Jalan  lintas,  material  yang menumpuk, jarak  antar  mesin-mesin yang berlebihan semuanya itu akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik.  Perencanaan tata  letak  yang  optimal  dapat  mengatasi  segala masalah  pemborosan  pemakaian ruangan.